Selasa, 27 November 2012

BAB. 5 PANEN DAN PASCA PANEN


BAB. 5 PANEN DAN PASCA PANEN Panen merupakan kegiatan yang kita nanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman , produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar , hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar .Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi .Pemanena cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekaliatau tergantung peda situasi harga pasaran . Selain dikirim di berbagai kota, dan tersedia di berbagai pasar tradisional,cabai rawit juga dijajakan di supermaket PEMANENAN BUAH Buah Masak (akan dijelaskan lebih rinci) Buah Mentah (akan dijelaskan lebih rinci) BAB. 6 ANALISA USAHA Analisa usaha harus diperlukan dalam menjalankan usaha. Hal ini bertujuan untuk menghitung da memprediksi keuntungan hasil usaha yang akan atau sedang di jalankan. Selain itu juga berfungsi utuk bahan evaluasi. Misalnya biaya produksi terlalu tinggi, bisa ditangani dengan menekan biaya dengan encarikan bahan alternatif yang lebih murah. Atau penanganan yang keliru bisa diganti dengn penanganan yang lebih efisien an efektif yang bertujuan untuk menekan cost dan menggenjot kuantitas dan kualitas produksi, yang muaranya adalah keuntungan yang maksimal. Dalam membuat analisa usaha diperlukan beberapa asumsi dasar. Asumsi dasar yang akan digunakan dalam analisa usaha bertani cabai rawit adalah kondisi Tahun 2011 di Kabupaten Kutai timur. Kelayakan usaha dapat ditinjau dari return cost ratio (R/C), benefit cost ratio (B/C), dan break even point (BEP). Return cost ratio (R/C) adalah perbandingan antara jumlah total penerimaan dengan julah total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan mengutungkan jika R/C > 1. Benefit cost ratio (B/C) perrbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Suatu usaha dikatakan menguntungkan bila B/C > 0. Break even point (BEP) adalah suatu titik impas dari suatu usaha atau dengan kata lain balik modal. Perhitungan BEP terdri dari BEP Produksi dan BEP Harga jual produk. Dari nilai tersebut dapat diketahui tingkat produksi dan harga jual produk pada saat tidak mendapatkan keuntungan ataupun tidak mendapatkan kerugian. Dari hasil perhitungan tersebut, tinjauan kelayakan usaha adalah sebagai berikut. 1. Return cost ratio (R/C) Total pendapatan 36.871.500 R/C = ________________ = ____________ = 1,41 Total biaya 26.150.000 Nilai R/C 1,41 berarti setiap penambahan biaya Rp. 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp. 1.410. 2. Benefit cost ratio (B/C) Keuntungan 10.721.500 B/C = ________________ = ____________ = 0,41 Total biaya 26.150.000 Nilai B/C > 0, artinya usaha dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 410 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 41 % dari biaya yang dikeluarkan. 3. Break even poin (BEP) Total biaya 26.150.000 BEP Produksi = ______________ = ____________ = 32.864 Harga jual Rp. 795 Total biaya 26.150.000 BEP Harga = ______________ = ___________ = 803 Total produksi 32.565 Titik impas usaha berti cabai rawit pada jumlah produksi 32.565.000 atau harga jual Rp. 803. Dari ketiga parameter tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak diusahakan dan menguntungkan. Pustaka Anonymous . 1992 . petunjuk praktis bertanam sayuran. Yogyakarta penerbit kanisius . tetiadi . 1992 . bertanam cabai. Jakarta :penebar swadayaSoeseno , selamet . 1966 . kebun sayur di perkarangan anda .Jakarta : penerbit kintaSoewito M . D . S .1987 . memanfaatkan lahan 1 ;bercocokTanam tomat , Jakarta : penerbit CV titik terangSoewito M . D . S . 1988 . memanfaatkan lahan 2 : bercocokTanam cabai . Jakarta penerbit CV titik terang .Sunaryono , hendro .1988 pengantar dasar horticultural .Bandung : penerbit sinar baruSunaryono . hendro . 1992 . budi jaya . cabai merah . bandung:Penerbit sinar bar http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009042107181919 www.palntamor.com http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=213 http://diaheko.multiply.com/journal/item/5/Cabai_Rawit http://guruprofesional.wordpress.com/materi-seni-budaya/mulok-pertanian-bertanam-cabai Biodata Penulis Bayu Kurniawan, Lahir di Pemalang tanggal 20 Juli 1985 mempunyai Pekerjaan rutin menulis dan bertani di Pondok Tani Yasnaya Polyana. Selain bertani dan Menulis, penulis mempunyai hobi melukis dan mendengarkan musik klasik. Semua hal yang dikerjakan penulis mempunyai hubungan satu sama lain walaupun telihat beda jauh. Seperti misalnya menulis tentang ekologi, hal ini jika dikaitkan dengan pertanian, tentunya yang dikerjakan adalah pertanian organik. SD sampai dengan SMU di ikuti penulis di Pemalang, sampai mengambil kuliah di Universitas jenderal Soedirman Purwokerto Jurusan Administrasi Negara FISIP tahun 2003. Selama kuliah, penulis berorganisasi di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia tahun 2003-2006, dan Unit Pecinta Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam tahun 2004-2006. Melalui dua organisasi itulah penulis mulai mengenal tentang petani dan lingkungan. Penulis mendalami tentang filsafat dan pertanian organik melalui magang dan belajar di Pondok Tani Organik Yasnaya Polyana dari tahun 2006 sampai sekarang. Melalui bimbingan Bpk. Ashoka Siahaan selaku pendiri di Pondok Tani itu, penulis dan rekan-rekannya mendapatkan pengetahuan yang luas yang tidak didapatkan di sembarang tempat, khususnya di bangku kuliah. Penulis juga aktiv di Yayasan Sumber Agung, sebuah yayasan yang bergerak di bidang penerbitan buku Filsafat di Jakarta. Untuk menghubungi penulis, dapat mengirimkan email ke : buletinsumber@yahoo.co.id , atau Alamat : Padepokan Filosofi dan Pondok Tani Organik Yasnaya Polyana Dusun Peninis Desa Windujaya Kedungbanteng Banyumas dengan No Telepon : 08886677244, (0281)5770918. Sudarmanto,ST,MSi, lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 4 April 1973. Pendidikan dasar sampai Sarjana S1 diselesaikan di kota kelahirannya. Pendidikan S1 di bidang Teknik Sipil di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Pada tahun 2003 melanjtkan S2 di Universitas Negeri Surakarta Program Studi Penyuluhan Pembangunan Jurusan Managemen Pengembangan Masyarakat. Selama hidupnya bekerja di lingkup Pemberdayaan Masyarakat (Community Development). Bidang Community Development adalah bidang yang sangat menarik dan memunculkan ide-ide kreatif untuk langkah-langkah atau strategi-strategi yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam mengatasi permasalahan pembangunan bangsa. Diawali dari tahun 1998, penulis bekerja sebagai Sarjana Pedamping Program Aksi Pemberdayaan Masyarakat Tani (Proksidatani) Menuju Ketahanan Panganan Nasional Gerakan Mandiri Padi Kedelai dan Jagung (GEMA PALAGUNG) 2001. Berlanjut ahun 1999 sebagai Konsultan Pendamping Program Peningkatan Penyuluh Pertanian dalam Meningkatkan Masyarakat Tani (P4M2T). Kedua program tersebut dibawah naunan 3(tiga) departemen, yaiu: Institut Pertanian Bogor (IPB), Departemen Pertanian (DEPTAN) dan Departemen Koperasi (DEKOP) . Seteah itu sejak tahun 2003 bergabung di Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sampai sekarang yang berubah nama menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP). Pada akhirnya, karena ditempa berbagai pengalaman pekerjaan tersebut, keahlian yang dimiliki penulis adalah bidang penyuluhan pembangunan utamanya pemberdayaan masyarakat ( pertanian, peternakan, perkebunan, periknan, pembangunan infrastruktur pedesaan penunjang pertanian dan perikanan, keuangan mikro dan pemberdayaan masyarakat miskin ). Keahlian lainnya adalah penulis juga piawai untuk memberikan trainer pelatihan di bidang pemberdayaan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar